THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 08 Agustus 2008

PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN

Pengertian Penilaian
• Kegiatan menafsirkan hasil pengukuran, misalnya baik, buruk, tinggi, rendah, lulus, belum lulus, dan sebagainya.
• Kegiatan yang menggunakan berbagai teknik untuk menentukan kinerja individu atau kelompok.
• Proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar peserta didik.

Prinsip Penilaian

• Akurat: mengandung kesalahan sekecil mungkin
• Ekonomis: mudah dilakukan dan murah
• Motivatif: mendorong peningkatan hasil belajar

Manfaat Penilaian

• Informatif: memberi informasi yang akurat tentang pencapaian kompetensi dasar
• Motivatif: mendorong peserta didik untuk belajar, memotivasi tenaga pendidik untuk mengajar, meningkatkan kinerja lembaga, meningkatkan kualitas pendidikan.

Sistem Penilaian  Sistem Penilaian Berkelanjutan  Maju bertahap
• Menilai semua kompetensi dasar
• Menganalisis hasil penilaian
• Melakukan tindak lanjut (remidi/pengayaan)

Aspek yang Dinilai
• Kemampuan kognitif atau berpikir
• Kemampuan psikomotorik atau kemampuan praktik
• Kemampuan afektif atau sikap

Penilaian Kognitif
• Penilaian yang bersifat kognitif atau kemampuan berpikir
• Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan alat tes

Penilaian Psikomotorik
• Penilaian ketepatan gerak/perilaku/tindakan peserta didik
• Penilaian melalui kegiatan praktik
• Penilaian dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan secara cermat

Penilaian Afektif
• Kategori I (berkaiatan langsung dengan pencapaian kemampuan kognitif)
a. dilakukan melalui pengamatan secara cermat dan pengisian angket
b. misalnya: minat terhadap pelajaran (indikator: kerapian catatan, keaktifan bertanya di kelas, kehadiran, kelengkapan catatan, bukti adanya catatan, dan sebagainya)
c. dimanfaatkan untuk memotivasi peserta didik
• Kategori II (kelakukan, kebersihan, kerajinan)
a. dilakukan melalui pengamatan secara cermat
b. dapat dilakukan pemberian tugas, pengamatan perilaku kerja sama dalam diskusi, toleransi pada teman, keaktifan mengikuti upacara, dan sebagainya.

Kategori Jenis Penilaian
• Penilaian formatif:
a. bertujuan memperbaiki kegiatan belajar, atau sebagai umpan balik
b. dapat dilakukan tugas-tugas, ulangan harian, kuis, tugas praktik
c. terdiri atas satu atau lebih KD
• Penilaian sumatif
a. dilakukan pada akhir blok pelajaran
b. digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar
c. penentuan lulus atau belum lulus
d. terdiri atas beberapa KD
e. bentuk soal bergantung karakteristik bidang studi, tujuan penelian, jumlah peserta didik, waktu yang tersedia

Penentuan Kelulusan
• Belum lulus  remidi
• Lulus kategori I (75%--89% penguasaan KD)  pengayaan
• Lulus kategori II (90% lebih pengusaan KD)  percepatan

Pengembangan Sistem Penilaian
• Penetapan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa
• Perencanaan pemberian tugas, kuis, dan ulanagnharian dalam satu semester
• Proses penilaian yang meliputi pemilihan dan pengembangan teknik penilaian, sistem pencatatan, dan pengelolaan
• Proses analisis hasil penilaian
• Pencatatan dan pembuatan laporan

Acuan Penafsiran Hasil Penilaian
• Acuan norma: setiap siswa berbeda dan dapat digambarkan dalam distribusi normal  posisi dalam kelompok
• Acuan patokan: kemampuan siswa pada waktu tertentu  remidi, pengayaan, percepatan
Pengembangan Indikator Penilaian
• Aspek-aspek yang menjadi indikasi dari kompetensi dasar
• Rumusannya dengan kata kerja operasional
• Cakupan materi lebih sempit dari KD
• Setiap indikator minimal dibuat 3 butir soal

Kisi-kisi Penilaian
• Standar komptensi
• Komptensi dasar
• Materi pokok
• Indikator
• Sistem penilaian
a. Jenis tagihan: tugas, ulangan harian, ulangan blok
b. Bentuk instrumen: pilihan gda, uraian, perbuatan, angket, catatan amatan

Penilaian Portofolio
• Karya yang dikumpulkan benar-benar karyanya sendiri
• Penentuan contoh karya yang dikumpulkan
• Pengumpulan dan penyimpanan sampel karya
• Penentuan kriteria penilaian
• Penilaian diri terhadap portofolionya masing-masing
• Perencanaan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai

Jenjang Kemampuan Tes Kognitif
• Pengingatan (Knowledge): Jenjang C1
Mengungkapkan atau mengukur kemampuan peserta tes mengenal, mengingat, dan mengetahui kembali konsep, pengertian, fakta, dan pengetahuan yang telah dipelajari.
a. pengetahuan istilah
b. pengetahuan fakta
c. pengetahuan aturan/hukum
d. pengetahuan kecenderungan
e. pengetahuan tentang klasifikasi/pengelompokan
f. pengetahuan metodologi
g. pengetahuan kriteria
h. pengetahuan prinsip
i. pengetahuan teori/struktur
• Pemahaman (Comprehension): Jenjang C2
Mengungkapkan atau mengukur kemampuan peserta tes memahami makna, situasi, konsep, dan fakta.
a. translasi: mengubah dalam bentuk lain
b. interpretasi: menyusun kembali gagasan dan menemukan dan menggunakan tatahubungan
c. eksptrapolasi: menjangkau/melampaui data/informasi yang tersedia
• Penerapan (Aplication): Jenjang C3
Mengukur kemampuan peserta tes mempergunakan atau menerapkan apa yang telah dipelajari dalam situasi baru. Situasi tersebut perlu diciptakan, sebab jika menerapkan pada situasi yang telah dikenalnya, tidak lagi mengukur penerapan, tetapi mungkin hanya pemahaman.
• Analisis (Analysis): Jenjang C4
Mengukur kemampuan peserta tes mengenal dan menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur pembentuknya.
a. analisis unsur pembentuk
b. analisis tatahubungan
c. analisis hubungan organisasi
• Sintesis (Synthesis): Jenjang C5
Mengukur kemampuan peserta tes menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai faktor.
a. menghasilkan suatu pernyataan unik
b. menghasilkan usulan
c. menghasilkan perangkat hubungan abstrak
• Evaluasi (Evaluation): Jenjang C6
Mengukur kemampuan peserta tes menilai suatu pernyataan konsep atau lainnya berdasarkan kriteria tertentu.

Saran Umum Penulisan Butir Tes Objektif
• Gunakan ungkapan yang sejelas mungkin
a. Dalam tes objektif, peserta tes hanya mendapat keterangan dari pernyataan dalam tes.
b. Tes dibuat sejelas mungkin, apa yang diminta atau harus dikerjakan peserta tes dapat dipahami.

• Gunakan kata-kata yang memiliki arti yang tepat
a. Penggunaan kata yang kurang tepat menyebabkan kekurangjelasan tes.
b. Hindari kata sehari-hari yang memiliki makna tidak tepat.
Selama beberapa waktu dirasa telah terjadi ketidakefektifan di berbagai bidang pemerintahan. Di bidang manakah itu?

• Hindari penggunaan susunan kata yang rumit atau menyulitkan
Contoh:
Bagaimanakah jarak relatif antara lintasan terpendek kota-kota A dan C dengan kota Tokyo?
(A) Kira-kira sama panjang
(B) Dari A lebih pendek daripada dari C
(C) Dari A sedikit lebih panjang daripada dari C
(D) Dari A dua kali lebih panjang daripada dari C
Butir tersebut dapat diperbaiki dengan menyederhanakan kalimat dan menyusun pengecohnya dengan cara lain. Apa yang ingin dicapai dari butir ini?

• Cantumkan semua keterangan yang diperlukan sebagai dasar bagi penjawaban yang tepat
a. Persepsi perorangan dapat berbeda atas suatu pertanyaan
b. Gunakan panduan yang jelas tentang apa yang diinginkan
Contoh:
Kerugian terbesar dalam suatu angin ribut adalah pada
(A) ternak
(B) perumahan
(C) hasil pertanian
(D) industri
Soal tersebut sulit dijawab, karena referensinya tidak jelas: di perkotaan, pedesaan, atau kota industri?

• Hindari penggunaan kata-kata yang tidak berfungsi
a. Suatu kata atau ungkapan dikatakan berfungsi jika keberadaannya memberikan landasan yang digunakan untuk menjawab soal.
b. Kata atau ungkapan yang hanya penghias sebaiknya dihilangkan.

• Hindari kekhasan yang tidak perlu pada batang (stem) atau pilihan soal
a. Tekankan pada pengetahuan yang lebih umum
b. Hindarkan pengetahuan yang terlalu khusus dan terlalu jelas
Contoh:
Dalam pemilihan presiden tahun 20XX, calon presiden ABC mendapatkan suara
(A) 40%
(B) 46%
(C) 57%
(D) 70%

• Usahakan ketelitian setinggi mungkin di tiap bagian butir soal
Ketidaktelitian soal dapat berdampak pada kredibilitas penulis soal karena dianggap penulis soal tidak profesional.
Contoh:
Studi tentang kemampuan intelektual menunjukkan bahwa kaum muda mulai diberi hak memilih pada usia
(A) 16
(B) 18
(C) 20
(D) 22
Catatan: penulisnya menganggap bahwa studi kemampuan intelektual telah tuntas, sama untuk setiap orang dan hak memilih hanya didasarkan atas pertimbangan intelektual.

• Sesuaikan derajat kesulitan butir soal pada kelompok ujian dan tujuan pengujian
a. Soal yang terlalu mudah atau terlalu sulit tidak berguna dalam pengujian karena tidak memberikan informasi apa-apa.
b. Derajad kesulitan seyogyanya disesuaikan dengan kemampuan rata-rata peserta didik.
c. Derajad kesulitan dapat diatur melalui derajad kehomogenan pilihan jawaban (distraktor).

• Hindari adanya petunjuk-petunjuk tak relevan yang mengacu pada letak jawaban yang benar
a. Peserta tes yang awas akan dapat menangkap petunjuk tersebut.
b. Kemudahan penjawaban akan menurunkan kegunaan hasil tes.
Contoh:
Apa yang menekan dinding suatu tempat tertutup yang mengandung fuida?
(A) energi
(B) gesekan
(C) tekanan
(D) kerja
Kata “menekan” mengacu pada jawaban C.
Unsur-unsur berbentuk gas yang sangat beracun adalah
(A) nitrogen
(B) halogen
(C) oksigen
(D) karbon
Kata “unsur-unsur” yang bersifat jamak langsung mengacu pada pilihan B, datu-satunya pilihan yang mencakup banyak unsur.
Dalam satu format ujian, perlu dicermati bahwa pernyataan atau pilihan dalam satu soal agar tidak memberi petunjuk pada penjawaban soal lain.

• Hindari pernyataan-pernyataan “usang” dalam pernyataan soal atau pun dalam pilihan jawaban
a. Hindari pernyataan-pernyataan yang sering digunakan dalam butir tes
b. Carilah pernyataan-pernyataan lain, agar tidak dikatakan bahwa soalnya dari tahun ke tahun itu-itu saja.

• Hindari sumber-sumber kesulitan yang tidak relevan
a. Penggunaan angka desimal yang terlalu rumit sering menjadi sumber kesulitan
b. Jika yang diujikan adalah konsepnya, gunakan angka-angka yang sederhana yang penghitungannya tidak memerlukan kalkulator.

• Dalam membuat soal pilihan ganda, gunakan distraktor yang baik
a. Hindari penggunaan distraktor yang terlalu jelas salahnya
b. Hindarkan distraktor yang hanya asal lengkap butirt soalnya.
Contoh:
Ibu kota Indonesia adalah
(A) Bandung
(B) Bogor
(C) New York
(D) Jakarta

• Mintalah pendapat orang lain, atau editor bahasa, untuk membaca butir soal.

0 komentar: