THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Selasa, 26 Agustus 2008

TEKNIK MERUJUK DAN PENULISAN DAFTAR RUJUKAN

Penulisan Kutipan Langsung
Kutipan langsung: kutipan dari sumber pustaka tertentu diambil secara langsung sesuai dengan aslinya.
* Tanpa mengubah bahasa dan tulisan
* Cara penulisan: (1) kutipan pendek dan (2) kutipan panjang.

1) Kutipan Pendek
* panjang kutipan kurang dari 40 kata atau kurang dari 5 baris
* ditulis di antara tanda kutip (“…”)
* sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama
* sumber kutipan dapat dituliskan di awal kutipan atau di akhir kutipan.
* sumber kutipan yang dituliskan adalah
a. nama pengarang (cukup nama belakang, jika namanya lebih dari satu kata;
b. tahun terbit dari sumber kutipan; dan
c. nomor halaman dari sumber kutipan.

Contoh:
a) Nama pengarang disebut di awal kutipan
Sucipto (1990:123) menjelaskan “dalam memperlancar proses pembangunan di wilayah pedesaan diperlukan partisipasi tokoh masyarakat, warga masyarakat, dan aparat pemerintahan desa”.

b) Nama pengarang disebut di akhir kutipan
Sesuai dengan uraian di atas, dijelaskan “dalam memperlancar proses pembangunan di wilayah pedesaan diperlukan partisipasi tokoh masyarakat, warga masyarakat, dan aparat pemerintahan desa” (Sucipto, 1990:123).
c) Di dalam kutipan terdapat tanda kutip
Dalam penjelasannya, Dardjowidjoyo (1992:4) menjelaskan “Kota Leiden di Negeri Belanda merupakan ‘kota suci’ berkembangnya pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing”.

2) Kutipan Panjang
* kutipan yang berisi 40 kata atau lebih atau 5 baris atau lebih
* terpisah dari teks yang mendahului;
* dimulai setelah ketukan ke 5 dari garis tepi sebelah kiri,
* diketik dengan spasi tinggal
* dituliskan juga sumber kutipannya seperti pada kutipan pendek.
Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The “placebo effect” which had been verified in previos studies, disappeared when behaviors, were studied in this manner. Furthermore, the behaviors, were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulaii dengan lima ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan.

Penulisan Kutipan Tak Langsung
* Kutipan tak langsung: kutipan yang dituliskan secara tak langsung atau dikemukakan dengan menggunakan bahasa penulis sendiri.
* Termasuk dalam kutipan tidak langsung tersebut kutipan terjemahan, kutipan saduran, kutipan ringkasan, dan kutipan parafrase.
* Cara penulisannya adalah sebagai berikut.
(1) Tanda kutip tidak dituliskan;
(2) Penulisannya terpadu dengan teks;
(3) Nama pengarang dari sumber kutipan dapat ditulis di awal atau di akhir kutipan.
(4) Nomor halaman tidak harus disebutkan.
Contoh:
a) Nama pengarang disebut di awal kutipan
Sarina (1990) mengemukakan bahwa tidak semua pengajar BIPA di Indonesia memiliki pendidikan dan pengalaman dalam mengajarkan BIPA.
b) Nama pengarang disebutkan di akhir kutipan
Sejalan dengan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tidak semua pengajar BIPA di Malang memiliki pendidikan dan pengalaman dalam mengajarkan BIPA (Sarina, 1990).

Bentuk Pengutipan

1. Kutipan sebagai penguat atau pendukung gagasan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………. Sehubungan dengan itu, Sarina (1990) menjelaskan ….
Atau
……………………………………………………………………………………………………………………………. Hal ini sejalan dengan pendapat Sarina (1990) yang menyatakan bahwa ….

2. Kutipan sebagai titik pangkal atau sumber utama penulis
Sarina (1990) mengemukakan bahwa tidak semua pengajar BIPA di Indonesia memiliki pendidikan dan pengalaman dalam mengajarkan BIPA. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa …..
Atau
Pengajar BIPA di Indonesia belum semuanya memiliki pendidikan dan pengalaman dalam mengajarkan BIPA (Sarina, 1990). Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa …

3. Kutipan sebagai penguat dalam penyusunan simpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………. Sehubungan dengan itu, Sarina (1990) menjelaskan …………………………………………………………
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa …….

4. Beberapa kutipan sebagai unsur utama dalam pembuatan simpulan
Sarina (1990) menjelaskan bahwa ……………………………….. Lebih lanjut, Suminto (1995:15) menyatakan bahwa ………………………………… Dalam hal ini, pengajar hendaknya ……………………………………………… bukan sekedar tahu apa yang hendak diajarkan (Sugino, 1998:20). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa ……………….

5. Kutipan berupa ide yang disadur langsung oleh penulis
………………… bahasan dari penulis …………………………………… ………………………… bahasan penulis ………………………..………………. …………………………bahasan penulis ………………………………………… ……………………………………………… (Suminto, 2001).

Penulisan Kutipan yang Telah Dikutip di Suatu Sumber
Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dirujuk dengan cara menyebutkan nama penulis asli dan nama pengutip pertama serta tahun kutipnya. Cara merujuk semacam ini hanya dibolehkan jika sumber asli benar-benar tidak didapatkan, dan harus dianggap sebagai keadaan darurat.
Contoh:
Mapisameng (dalam Suyitno, 1995:3) menjelaskan bahwa perkembang-an pengajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing di Indonesia sangat strategis, terutama jika dikaitkan dengan perkembangan negara Indonesia.
Teknik Penulisan Daftar Rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung maupun tak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Hal-hal yang harus dituliskan dalam daftar rujukan adalah
(1) nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik,
(2) tahun penerbitan,
(3) judul, termasuk sub-judul,
(4) tempat penerbitan, dan
(5) nama penerbit.
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. (Dalam daftar rujukan, urutan penulisan sumber rujukan mengikuti urutan alfabetis).

1. Sumber dari Buku
Sumber pustaka yang berasal dari buku, penulisannya sebagai berikut.
(1) Nama pengarang yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat) diakhiri titik.
(2) Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang, diakhiri dengan titik.
(3) Judul buku digaris-bawahi atau ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung.
(4) Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset.
Dekker, N. 1992. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa: Dari Pilihan Satu-satunya ke satu-satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP Malang.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalah tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Cornet, L. dan Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985. Atlanta. GA: Career Ladder Clearing House.

2. Sumber dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (ada editor).
Seperti menulis sumber dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama pengarang dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. dan Cannon, C.R. (Eds). 1980. Billingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger.

3. Sumber dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)
Penulisan Daftar Pustaka untuk sumber yang berasal dari artikel dalam buku kumpulan artikel (yang ada editornya) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
(1) Nama pengarang artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan.
(2) Judul artikel ditulis tanpa garis bawah.
(3) Nama editor ditulis seperti nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor.
(4) Judul buku kumpulannya digarisbawahi atau ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
(5) Judul artikel ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata pertama.
(6) Judul buku ditulis dengan huruf besar dan kecil.
Contoh:
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik penelitian kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12--25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

4. Sumber dari Artikel dalam Jurnal
Daftar Pustaka yang bersumber dari artikel dalam jurnal dituliskan sebagai berikut.
(1) Nama jurnal (majalah ilmiah) ditulis dengan garis bawah.
(2) Huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.
(3) Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, dan nomor halaman artikel tersebut.
Contoh:
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam siaran pedesaan dan pengadopsian inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33--47.

5. Sumber dari artikel dalam Majalah atau Koran
Sumber dari artikel dalam majalah atau koran dituliskan sebagai berikut.
(1) Nama pengarang ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, tanggal dan bulan (jika ada).
(2) Judul artikel ditulis tanpa garis bawah, dan ditulis dengan huruf kecil semua kecuali pada huruf awal kata pertama.
(3) Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan diberi garis bawah.
(4) Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Huda, M. 1991, 13 November. Menyiasati krisis listrik musim kering. Jawa Pos, hlm.6.



6. Sumber dari Koran Tanpa Pengarang
Sumber dari koran atau majalah tanpa pengarang dituliskan sebagai berikut.
(1) Judul ditulis di bagian awal.
(2) Tahun, tanggal dan bulan ditulis setelah judul.
(3) Nama koran ditulis dengan garis bawah atau huruf miring.
(4) Nomor halaman ditulis terakhir.
Contoh:
Kompas. 21 Juni 1991. Mandor Pasar Tewas Ditikam Anak Buahnya, hlm. 7.

7. Sumber dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Pengarang dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan garis bawah, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-undang Republik Indonesia No.2 Th.1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

8. Sumber dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut
Nama lembaga penanggung jawab labngsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

9. Sumber Berupa Karya Terjemahan
Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata “Tanpa tahun”.
Contoh:
Ary, D., L.C. Jacobs, dan A. Razavieh. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan, 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

10. Sumber Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan garis bawah diikuti dengan pernyataan Skripsi, Tesis, atau Disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Pangaribuan, Tagor. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.


11. Sumber Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penyusun ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun penyajian, judul makalah, kemudian diikuti pernyataan Makalah disajikan dalam …., nama pertemuan yang ditulis dengan garis bawah, lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Huda, N. 1991. Penulisan laporan penelitian untuk jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang, 15 Januari 1991.


12. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.

Contoh:
Hitchcock, S. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990—95: The Calm before the Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/ survey.html, diakses 12 Juni 1996).

13. Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang. ac.id, diakses 20 Januari 2000).

14. Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi
Nama rujukan ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995).


15. Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirim disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).

Contoh:
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).


(Dikutip dari buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Negeri Malang, tahun 2000)

0 komentar: